Tugas tentang "Sejarah komputer"
sudah dimulai sejak zaman dahulu kala. Sejak dahulu kala, proses pengolahan data telah dilakukan oleh manusia. Manusia juga menemukan alat-alat mekanik dan elektronik untuk membantu manusia dalam penghitungan dan pengolahan data supaya bisa mendapatkan hasil lebih cepat. Komputer yang kita temui saat ini adalah suatu evolusi panjang dari penemuan-penemuan manusia sejak dahulu kala berupa alat mekanik maupun elektronik
Saat ini komputer dan piranti pendukungnya telah masuk dalam setiap aspek kehidupan dan pekerjaan. Komputer yang ada sekarang memiliki kemampuan yang lebih dari sekedar perhitungan matematik biasa. Diantaranya adalah sistem komputer di kassa supermarket yang mampu membaca kode barang belanja, sentral telepon yang menangani jutaan panggilan dan komunikasi, jaringan komputer dan internet yang menghubungkan berbagai tempat di dunia.
menurut periodenya adalah:
* Alat Hitung Tradisional dan Kalkulator Mekanik
* Komputer Generasi Pertama
* Komputer Generasi Kedua
* Komputer Generasi Ketiga
* Komputer Generasi Keempat
* Komputer Generasi Kelima
ALAT HITUNG TRADISIONAL dan KALKULATOR MEKANIKAbacus, yang muncul sekitar 5000 tahun yang lalu di Asia kecil dan masih digunakan di beberapa tempat hingga saat ini dapat dianggap sebagai awal mula mesin komputasi.Alat ini memungkinkan penggunanya untuk melakukan perhitungan menggunakan biji-bijian geser yang diatur pada sebuah rak. Para pedagang di masa itu menggunakan abacus untuk menghitung transaksi perdagangan. Seiring dengan munculnya pensil dan kertas, terutama di Eropa, abacus kehilangan popularitasnya
Setelah hampir 12 abad, muncul penemuan lain dalam hal mesin komputasi. Pada tahun 1642, Blaise Pascal (1623-1662), yang pada waktu itu berumur 18 tahun, menemukan apa yang ia sebut sebagai kalkulator roda numerik (numerical wheel calculator) untuk membantu ayahnya melakukan perhitungan pajak.
Awal mula komputer yang sebenarnya dibentuk oleh seorang profesor matematika Inggris, Charles Babbage (1791-1871). Tahun 1812, Babbage memperhatikan kesesuaian alam antara mesin mekanik dan matematika yaitu mesin mekanik sangat baik dalam mengerjakan tugas yang sama berulangkali tanpa kesalahan; sedang matematika membutuhkan repetisi sederhana dari suatu langkah-langkah tertenu. Masalah tersebut kemudain berkembang hingga menempatkan mesin mekanik sebagai alat untuk menjawab kebutuhan mekanik. Usaha Babbage yang pertama untuk menjawab masalah ini muncul pada tahun 1822 ketika ia mengusulkan suatu mesin untuk melakukanperhitungan persamaan differensial. Mesin tersebut dinamakan Mesin Differensial. Dengan menggunakan tenaga uap, mesin tersebut dapat menyimpan program dan dapat melakukan kalkulasi serta mencetak hasilnya secara otomatis.
I. KOMPUTER GENERASI PERTAMA (1)
Dengan terjadinya Perang Dunia Kedua,negara-negara yang terlibat dalam perang tersebut berusaha mengembangkan komputer untuk mengeksploitasi potensi strategis yang dimiliki komputer.Hal ini tentu saja meningkatkan pendanaan pengembangan komputer serta mempercepat kemajuan teknik komputer.Pada tahun 1941,Konrad Zuse,seorang insinyur Jerman membangun sebuah Komputer Z3,untuk mendisain pesawat terbang dan peluru kendali.
Pihak sekutu juga membuat kemajuan lain dalam pengembangan kekuatan komputer.Pada Tahun 1943,pihak Inggris menyelesaikan komputer pemecah kode Rahasia yang dinamakan Colossus yang berfungsi untuk memecahkan kode-rahasia yang digunakan Jerman.Dampak pembuatan Colossus ini tidak terlalu mempengaruhi perkembangan industri komputer dikarenakan dua alasan.Pertama,colossus bukan merupakan komputer serbaguna general-purpose computer),ia hanya didisain untuk memecahkan kode rahasia.Kedua,keberadaan mesin ini dijaga kerahasiaannya hingga satu dekade setelah perang berakhir.
Usaha yang dilakukan oleh pihak Amerika pada saat itu menghasilkan suatu kemajuan lain. Howard H. Aiken (1900-1973), seorang insinyur Harvard yang bekerja sama dengan IBM, berhasil memproduksi kalkulator elektronik untuk US Navy.Kalkulator tersebut berukuran panjang setengah lapangan bola kaki dan memiliki rentang kabel sepanjang 500 mil.The Harvd-IBM Automatic Sequence Controlled Calculator,atau Mark I,merupakan komputer relai elektronik.Ia menggunakan sinyal elektromagnetik untuk menggerakkan komponen mekanik.Mesin tersebut beropreasi dengan lambat (ia membutuhkan 3-5 detik untuk setiap perhitungan) dan tidak fleksibel (urutan kalkulasi tidak dapat diubah).Kalkulator tersebut dapat melakukan perhitungan Aritmatik dasar dan persamaan yang lebih kompleks.
Perkembangan komputer lain pada masa ini adalah Electronic Numerical Integrator And Computer (ENIAC),yang dibuat oleh kerjasama antara pemerintah Amerika Serikat dan University of Pennsylvania.Terdiri dari 18.000 tabung vakum,70.000 resistor,dan 5 juta titik solder,Komputer tersebut merupakan mesin yang sangat besar yang mengkonsumsi daya sebesar 160kW.Komputer ini dirancang oleh John Presper Eckert (1919-1995) dan John W. Mauchly (1907-1980),ENIAC merupakan komputer serbaguna (general purpose computer) yang bekerja 1000 kali lebih cepat dibandingkan Mark I.Pada pertengahan tahun 1940-an,John von Neumann (1903-1957) bergabung dengan Tim University of Pennsylvania dalam usaha membangun konsep desain komputer yang hingga 40 tahun mendatang masih dipakai dalam teknik komputer.
II. KOMPUTER GENERASI KEDUA (2)
Pada tahun 1948,penemuan transistor sangat mempengaruhi perkembangan komputer. Transistor menggantikan tube vakum yang ada pada televisi,radio,dan komputer.Akibatnya,ukuran mesin-mesin elektrik berkurang drastis.Transistor mulai digunakan di dalam komputer mulai sejak tahun 1956.Penemuan lain yang berupa pengembangan memori inti-magnetik membantu pengembangan komputer generasi kedua yang lebih kecil,lebih cepat,lebih dapat diandalkan,dan lebih hemat energi dibanding para pendahulunya.Mesin pertama yang memanfaatkan teknologi baru ini adalah superkomputer.IBM membuat superkomputer bernama Stretch,dan Sprery-Rand membuat komputer bernama LARC.Komputer-komputer ini, yang dikembangkan untuk laboratorium energi atom,dapat menangani sejumlah besar data,sebuah kemampuan yang sangat dibutuhkan oleh peneliti atom.Mesin tersebut sangat mahal dan cenderung terlalu kompleks untuk kebutuhan komputasi bisnis, sehingga membatasi kepopulerannya.Hanya ada dua LARC yang pernah dipasang dan digunakan: satu di Lawrence Radiation Labs di Livermore,California,dan yang lainnya di US Navy Research and Development Center di Washington D.C.Komputer generasi kedua menggantikan bahasa mesin dengan bahasa assembly.Bahasa Assembly adalah bahasa yang menggunakan singkatan-singkatan untuk menggantikan kode biner.
Pada awal tahun 1960-an,mulai bermunculan komputer generasi kedua yang sukses di bidang bisnis,di Universitas,dan di pemerintahan.Komputer-komputer generasi kedua ini merupakan komputer yang sepenuhnya menggunakan transistor.Mereka juga memiliki komponen-komponen yang dapat diasosiasikan dengan Komputer pada saat ini: printer,penyimpanan dalam disket,memory,sistem operasi,dan program.Salah satu contoh penting komputer pada masa ini adalah IBM 1401 yang diterima secara luas di kalangan industri.Pada tahun 1965,hampir seluruh bisnis-bisnis besar menggunakan komputer generasi kedua untuk memproses informasi keuangan.
Program yang tersimpan di dalam komputer dan bahasa pemrograman yang ada di dalamnya memberikan fleksibilitas kepada komputer.Fleksibilitas ini meningkatkan kinerja dengan harga yang pantas bagi penggunaan bisnis.Dengan konsep ini,komputer dapat mencetak faktur pembelian konsumen dan kemudian menjalankan desain produk atau menghitung daftar gaji.Beberapa bahasa pemrograman mulai bermunculan pada saat itu. Bahasa pemrograman Common Business-Oriented Language (COBOL) dan Formula Translator (FORTRAN) mulai umum digunakan.Bahasa pemrograman ini menggantikan kode mesin yang rumit dengan kata-kata,kalimat,dan formula matematika yang lebih mudah dipahami oleh manusia.Hal ini memudahkan seseorang untuk memprogram dan mengatur komputer.Berbagai macam karir baru bermunculan (programmer,analyst,dan ahli sistem komputer).Industri piranti lunak juga mulai bermunculan dan berkembang pada masa komputer generasi kedua ini.
III. KOMPUTER GENERASI KETIGA (3)
Walaupun transistor dalam banyak hal mengungguli tube vakum,namun transistor menghasilkan panas yang cukup besar,yang dapat berpotensi merusak bagian-bagian internal komputer.Batu kuarsa (quartz rock) menghilangkan masalah ini.Jack Kilby,seorang insinyur di Texas Instrument,mengembangkan sirkuit terintegrasi (IC: integrated circuit) di tahun 1958. IC mengkombinasikan tiga komponen elektronik dalam sebuah piringan silikon kecil yang terbuat dari pasir kuarsa.Para ilmuwan kemudian berhasil memasukkan lebih banyak komponen-komponen ke dalam suatu chip tunggal yang disebut semikonduktor.Hasilnya, komputer menjadi semakin kecil karena komponen-komponen dapat dipadatkan dalam chip. Kemajuan komputer generasi ketiga lainnya adalah penggunaan sistem operasi (operating system) yang memungkinkan mesin untuk menjalankan berbagai program yang berbeda secara serentak dengan sebuah program utama yang berfungsi untuk memonitor dan mengkoordinasi memori komputer.
IV. KOMPUTER GENERASI KEEMPAT (4)
Setelah IC,tujuan pengembangan menjadi lebih jelas yaitu mengecilkan ukuran sirkuit dan komponen-komponen elektrik.Large Scale Integration (LSI) dapat memuat ratusan komponen dalam sebuah chip.Pada tahun 1980-an,Very Large Scale Integration (VLSI) memuat ribuan komponen dalam sebuah chip tunggal.Ultra-Large Scale Integration (ULSI) meningkatkan jumlah tersebut menjadi jutaan.Kemampuan untuk memasang sedemikian banyak komponen dalam suatu keping yang berukuran setengah keping uang logam mendorong turunnya harga dan ukuran komputer.Hal tersebut juga meningkatkan daya kerja,efisiensi dan juga kehandalan komputer.Chip Intel 4004 yang dibuat pada tahun 1971 membawa kemajuan pada IC dengan meletakkan seluruh komponen dari sebuah komputer (central processing unit,memori,dan kendali input/output) dalam sebuah chip yangsangat kecil.Sebelumnya,IC dibuat untuk mengerjakan suatu tugas tertentu yang spesifik.Sekarang,sebuah mikroprosesor dapat diproduksi dan kemudian diprogram untuk memenuhi seluruh kebutuhan yang diinginkan.Tidak lama kemudian,setiap perangkat rumah tangga seperti microwave oven,televisi,dan mobil dengan electronic fuel injection dilengkapi dengan mikroprosesor.
V. KOMPUTER GENERASI KELIMA (5)
Mendefinisikan komputer generasi kelima (ke-V) menjadi cukup sulit karena tahap ini masih sangat muda.Contoh imajinatif komputer generasi kelima adalah komputer fiksi HAL9000 dari novel karya Arthur C. Clarke berjudul 2001:Space Odyssey.HAL menampilkan seluruh fungsi yang diinginkan dari sebuah komputer generasi kelima.Dengan kecerdasan buatan (artificial intelligence),HAL dapat cukup memiliki nalar untuk melakukan percapakan dengan manusia,menggunakan masukan visual,dan belajar dari pengalamannya sendiri.
Walaupun mungkin realisasi HAL9000 masih jauh dari kenyataan,banyak fungsi-fungsi yang dimilikinya sudah terwujud.Beberapa komputer dapat menerima instruksi secara lisan dan mampu meniru nalar manusia.Kemampuan untuk menterjemahkan bahasa asing juga menjadi mungkin.Fasilitas ini tampak sederhana.Namun fasilitas tersebut menjadi jauh lebih rumit dari yang diduga ketika programmer menyadari bahwa pengertian manusia sangat bergantung pada konteks dan pengertian daripada sekedar menterjemahkan kata-kata secara langsung.
Banyak kemajuan di bidang disain komputer dan teknologi semakin memungkinkan pembuatan komputer generasi kelima.Dua kemajuan rekayasa yang terutama adalah kemampuan pemrosesan paralel,yang akan menggantikan model von Neumann.Model von Neumann akan digantikan dengan sistem yang mampu mengkoordinasikan banyak CPU untuk bekerja secara serempak.Kemajuan lain adalah teknologi superkonduktor yang memungkinkan aliran elektrik tanpa ada hambatan apapun,yang nantinya dapat mempercepat kecepatan informasi.
Jepang adalah negara yang terkenal dalam sosialisasi jargon dan proyek komputer generasi kelima.Lembaga ICOT (Institute for new Computer Technology) juga dibentuk untuk merealisasikannya.Banyak kabar yang menyatakan bahwa proyek ini telah gagal,namun beberapa informasi lain bahwa keberhasilan proyek komputer generasi kelima ini akan membawa perubahan baru paradigma komputerisasi di dunia.Kita tunggu informasi mana yang lebih valid dan membuahkan hasil.
VI. KOMPUTER GENERASI KE ENAM ( Masa Depan KE-6)
Dengan Teknologi Komputer yang ada saat ini,agak sulit untuk dapat membayangkan bagaimana komputer masa depan.Dengan teknologi yang ada saat ini saja kita seakan sudah dapat “menggenggam dunia”.Dari sisi teknologi beberapa ilmuwan komputer meyakini suatu saat tercipta apa yang disebut dengan biochip yang dibuat dari bahan protein sitetis.Robot yang dibuat dengan bahan ini kelak akan menjadi manusia tiruan.Sedangkan teknologi yang sedang dalam tahap penelitian sekarang ini yaitu mikrooptik serta input-output audio yang mungkin digunakan oleh komputer yang akan datang.Ahli-ahli sains komputer sekarang juga sedang mencoba merancang komputer yang tidak memerlukan penulisan dan pembuatan program oleh pengguna.Komputer tanpa program (programless computer) ini mungkin membentuk ciri utama generasi komputer yang akan datang.
Rabu, 24 Maret 2010
Senin, 25 Januari 2010
dampak sosial TI
• Proses & Komunikasi
– 1955, IBM 650 - 1st University machine
– 1960, IBM 1620 - 1st College machine [programer awal]
– 1964, 1st e-mail & personal computing [time sharing]
– 1975, jaringan komputer di kantor & jaringan
– 1980-an, ARPANet, NSFNet, BITNET
– 1990-an, INTERNET - WWW [era ubiquitous computing]
• Fungsi Komputer [sekarang], sebagai
– Pencacah bilangan & General purpose system
– Utility & tool
– Komunikator
– Search Engine
• Sejauh mana pengaruh TI ?
– Pemakai mulai berpaling dari elit professionally responsible ke
komunitas dengan berbagai kepentingan yang makin luas
– Very high level applications memungkinkan kemudahan bagi tiap
orang [trained, untrained, untrainable, the don’t-wannabetrained]
dapat membuat sebuah program.
• Tingkatan dampak ?
– Penggantian aktifitas langsung dengan sedikit perubahan pada
produktifitas
– Peningkatan berbagai aktifitas dengan perbaikan kecepatan dan
efisiensi
– Perluasan ke berbagai aktifitas yang dahulu belum bisa dilakukan
• Membagi ala DIJITAL ?
– High / low, on / off, true / false, biner
– Kaya dan miskin
– Sekolah favorit dan sekolah pinggiran
– Tua dan muda
– Laki-laki dan perempuan
– Orangtua dan anak
– Kota dan kampung
– Atasan dan bawahan
– Dosen dan non-dosen
• Membagi ala DIJITAL ?
– High / low, on / off, true / false, biner
– Kaya dan miskin
– Sekolah favorit dan sekolah pinggiran
– Tua dan muda
– Laki-laki dan perempuan
– Orangtua dan anak
– Kota dan kampung
– Atasan dan bawahan
– Dosen dan non-dosen
• Kehidupan manusia bertambah baik / buruk?
• Manusia sangat tergantung pada komputer ?
• Akibat kemajuan teknologi [selain TI], manusia
sangat tergantung pada:
– Mobil ?
– Minyak bumi ?
– Listrik ?
– Telefon ?
– TV ?
– Pesawat ?
Kini & Masa Depan
• Kehidupan
– Alat rumah-tangga: microwave, …..
– Alat hiburan: radio, TV, ….
– Alat komunikasi: telepon, …
– Mobil [pribadi]
– …………..
• Pendidikan
– Pelajaran + praktik TI tingkat PT/SMU/SMP/SD
– e-learning, online course, e-education
– Freeware, shareware, opensource
• Bisnis & Industri
– e-commerce
– e-banking
– expert system [AI]
– CAD/CAM/CAX ………
– Robotic
• Instansi/organisasi
– Komputerisasi / otomasi kantor
– Tingkat kepegawaian
– Teleworking
– Efisiensi sumberdaya
• Sains & Teknologi (R & D)
– Lingkungan PT
– Lingkungan industri
– High Tech [Nano- /bio- /material- tech], bioinformatik
• Masalah
– Community change [indirect interactions]
– Cultural & National Sovereignty
– Workplace & economic impacts [organization & skills]
– Information impacts [equity of access, pricing,
regulation, consumer rights, privacy, e-freedoms]
– Legality & security [computer crime]
• Negatif ?
– Pengangguran, akibat otomatisasi
– Kriminal
• virus
• pembobolan
• pembajakan SW
• pencurian perangkat
– Privacy
• cracking / hacking ?
• pencurian informasi
• duplikasi & manipulasi informasi
– 1955, IBM 650 - 1st University machine
– 1960, IBM 1620 - 1st College machine [programer awal]
– 1964, 1st e-mail & personal computing [time sharing]
– 1975, jaringan komputer di kantor & jaringan
– 1980-an, ARPANet, NSFNet, BITNET
– 1990-an, INTERNET - WWW [era ubiquitous computing]
• Fungsi Komputer [sekarang], sebagai
– Pencacah bilangan & General purpose system
– Utility & tool
– Komunikator
– Search Engine
• Sejauh mana pengaruh TI ?
– Pemakai mulai berpaling dari elit professionally responsible ke
komunitas dengan berbagai kepentingan yang makin luas
– Very high level applications memungkinkan kemudahan bagi tiap
orang [trained, untrained, untrainable, the don’t-wannabetrained]
dapat membuat sebuah program.
• Tingkatan dampak ?
– Penggantian aktifitas langsung dengan sedikit perubahan pada
produktifitas
– Peningkatan berbagai aktifitas dengan perbaikan kecepatan dan
efisiensi
– Perluasan ke berbagai aktifitas yang dahulu belum bisa dilakukan
• Membagi ala DIJITAL ?
– High / low, on / off, true / false, biner
– Kaya dan miskin
– Sekolah favorit dan sekolah pinggiran
– Tua dan muda
– Laki-laki dan perempuan
– Orangtua dan anak
– Kota dan kampung
– Atasan dan bawahan
– Dosen dan non-dosen
• Membagi ala DIJITAL ?
– High / low, on / off, true / false, biner
– Kaya dan miskin
– Sekolah favorit dan sekolah pinggiran
– Tua dan muda
– Laki-laki dan perempuan
– Orangtua dan anak
– Kota dan kampung
– Atasan dan bawahan
– Dosen dan non-dosen
• Kehidupan manusia bertambah baik / buruk?
• Manusia sangat tergantung pada komputer ?
• Akibat kemajuan teknologi [selain TI], manusia
sangat tergantung pada:
– Mobil ?
– Minyak bumi ?
– Listrik ?
– Telefon ?
– TV ?
– Pesawat ?
Kini & Masa Depan
• Kehidupan
– Alat rumah-tangga: microwave, …..
– Alat hiburan: radio, TV, ….
– Alat komunikasi: telepon, …
– Mobil [pribadi]
– …………..
• Pendidikan
– Pelajaran + praktik TI tingkat PT/SMU/SMP/SD
– e-learning, online course, e-education
– Freeware, shareware, opensource
• Bisnis & Industri
– e-commerce
– e-banking
– expert system [AI]
– CAD/CAM/CAX ………
– Robotic
• Instansi/organisasi
– Komputerisasi / otomasi kantor
– Tingkat kepegawaian
– Teleworking
– Efisiensi sumberdaya
• Sains & Teknologi (R & D)
– Lingkungan PT
– Lingkungan industri
– High Tech [Nano- /bio- /material- tech], bioinformatik
• Masalah
– Community change [indirect interactions]
– Cultural & National Sovereignty
– Workplace & economic impacts [organization & skills]
– Information impacts [equity of access, pricing,
regulation, consumer rights, privacy, e-freedoms]
– Legality & security [computer crime]
• Negatif ?
– Pengangguran, akibat otomatisasi
– Kriminal
• virus
• pembobolan
• pembajakan SW
• pencurian perangkat
– Privacy
• cracking / hacking ?
• pencurian informasi
• duplikasi & manipulasi informasi
Sabtu, 16 Januari 2010
makalah
TUGAS MAKALAH
TENTANG:
MANFAAT TEKNOLOGI INFORMASI DALAM PENDIDIKAN
OleH:
Karina Yalischa
0901093009
Kata pengantar
Pendidikan saat ini membutuhkan dasar yang harus dibangun, yaitu menyadari posisinya sebagai pengahasil jasa pendidikan (produsen). Lembaga pedidikan harus memahami dengan baik kebutuhan masyarakat yang semakin kompleks terutrama diikuti oleh perkembangan teknologi informasi yang sangat pesat. Konsumen lembaga pendidikan yang paling kritis adalah dunia usaha.
Maka dari itu penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Pak ewardi yang telah memberikan tugas untuk pembuatam makalah ini
2. Rekan-rekan se-angkatan yang membantu,mendorong serta memberikan informasi yang sangat diperlukan dalam penyusunan makalah ini hingga dapat terselesaikan
3. Semua pihak yang telah ikut berpartisipasi serta telah memberikan semangat dalam membantu menyelesaikan makalah ini
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih banyak kesalahan dan kekurangan, maka dari itu penulis mengharapkan sumbangan pikiran, pendapat serta saran – saran yang berguna demi penyempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini dapat berguna dan bermanfaat bagi pembaca.
Terima kasih
Padang, 13 Januari 2010
Daftar isi
Kata pengantar……………………………………………………………………………
Daftar isi…………………………………………………………………………………
Bab I pendahuluan ……………………………………………………………………....
a. Latar belakang........................................................................................................
b. Permasalahan ........................................................................................................
c. Kerangka teori ......................................................................................................
Bab II ISI ..............………………………………………………………………..............
Bab III penutup………………………………………………………………………….....
A.kesimpulan………………………………………………………………………..
B.saran………………………………………………………………………………
Bab IVDaftar pustaka…………………………………………………………………...
Bab I . Pendahuluan
Era baru dalam dunia pendidikan, yaitu diperkenalkannya reformasi pendidikan yang berkaitan erat dengan sistem informasi yang dibutuhkan dalam pengembangan dunia pendidikan. Konsep ini memiliki nuansa bagaimana dunia pendidikan berusaha menggunakan perangkat komputer, yang dapat diaplikasikan sebagai sarana komunikasi untuk meningkatkan kinerja dunia pendidikan secara signifikan.
Informasi yang diolah dengan menggunakan komputer dapat digunakan oleh seorang pimpinan organisasi atau perseorangan dengan keahlian yang dimiliki sebagai sarana komunikasi dan pemecahan masalah, serta informasi yang sangat berharga dalam proses pengambilan keputusan. Informasi dapat digali melalui sumber-sumber yang tersedia, seperti sumber daya manusia, material, alat, biaya yanh dibutuhkan, serta data yang akan diolah.
Ledakan informasi sat ini menimbulkan dampak yang sangat kuat terhadap kompleksitas manajemen pada umunya, khususnya manajemen pendidikan. Pempinan sebuah lembaga pendidikan pada dasarnya adalah pengolah informasi yang dapat dipertanggungjawabkan secara moral.
b. Rumusan Masalah
1. bagaimana tentang lingkungan pendidikan ?
2. faktor apa yang memudahkan kekuatan mudah bertambah?
3. bagaimana menjalin suatu relasi?
c..KerangkaTteori
A. lingkungan pendidikan
B. teknologi informasi untuk mendorong keunggulan bersaing lembaga pendidikan
C. menciptakan keunggulan bersaing lembaga pendidikan
D. teknologi informasi sebagai aset utama lembaga pendidikan dalam jangka panjang
Bab II . ISI
A. LINGKUNGAN PENDIDIKAN
Dalam dunia pendidikan ,keberadaan sistem informasi merupakan salah satu komponen yang tidak dapat dipisahkan dari aktivitas itu sendiri. Kedua hal tersebut memiliki tingkat ketergantungan yang cukup tinggi dalam membentuk karakteristik dunia pendidikan. Hubungan kedua aspek itu dimana pendidikan sebagai penggerak dari sistem pendidikan informasi.
Sistem inforamsi terbentuk dari komponen-komponen perangkat keras (hardware), perangkat lunak (software) dan perangkat manusia (brainware). Untukmenjalankan sebuah lembaga pendidikan strategi lembaga dan strategi informasi harus saling mendukung. Sehingga menciptakan keunggulan bersaing atau (competitive advantage) lembaga pendidikan yang bersangkutan.
Beberapa hal yang perlu diamati dalam lingkungn pendidikan,
1. Sebuah lembaga pendidikan hanya dapat mengontrol domain internal, namun domain eksternal diluar kemampuan lembaga pendidikan tersebut. Persaingan yang terjadi di antara lembaga pendidikan sebenarnya melakukan pendayagunaan terhadap sumber daya yang dimiliki sehingga menghasilkan jasa pendidikan yang lebih baik, harga terjangkau, kualitas terbaik, dapat disajikan tepat waktu dari pesaing yang berada di luar jangkauan lembaga pendidikan tersebut.
2. Masyarakat sebagai pengguna jasa pendidikan sangat dipengaruhi oleh ternd yang berubah-ubah sewaktu-waktu. Perubahan terjadi secara cepat karena terbukanya arus komunikasi dan informasi global dari mancanegara. Persaingan yang terjadi cenderung menciptakan linkungan yang berubah secara cepat dan dinamis. Karena itu lembaga pendidikan dituntut untuk cepat beradaptasi dengan lingkungan luar.
3. Pada abad informasi ini secara langsung maupun tidak langsung, kemajuan teknologi informasi akan memberikan dampak yang signifikan terhadap entitas dalam mengoperasikan lembaga pendidikan.
B. TEKNOLOGI INFORMASI UNTUK MENDORONG KEUNGGULAN BERSAING LEMBAGA PENDIDIKAN
Banyak pendapat mengatakan teknologi informasi merupakan salah satu senjata persaingan. Hal itu tidak perlu diragukan karena teknologi informasi salah satu alat untuk meningkatkan efisiensi aktivitas operasional lembaga pendidikan. Tampak fenomena yang menjadi pilihan masyarakat adalah lembaga pendidikan yang telah memiliki perangkat teknologi informasi yang memadai untuk mendukung berbagai aktivitas operasional lembaga pendidikan tersebut. Hal itu disebabkan oleh penilaian masyarakat tentang kualitas pendidikan dapat dilihat dari kemampuan sebuah lembaga pendidikan dalam memberikan pelayanan jasa pendidikan diantaranya teknologi informasi.
Tidak dapat dipungkiri bahwa perkembangan teknologi informasi uang sedemikian cepat tidak saja mengubah cara orang berkomunikasi dan bekerja,namun lebih jauh lagi telah membuat alam persaingan baru. Michael Porter, 1995, dalam manjemen strategi memperkenalkan Five Forces (lima kekuatan) yang harus dicermati oleh pihak pimpinan lembaga pendidikan. Five Forces dapat dijelaskan sebagai berikut :
1. Persaingan antarlembaga pendidikan yang sudah ada (rivalry among existing institution).
2. Ancaman dari lembaga pendidikan pendatang baru (threat of new entrant).
3. Ancaman dari lembaga pendidikan yang menawarkan jasa pendidikan pengganti (threat of substitute educations service).
4. Kekuatan tawar-menawar pemasok/masyarakat yang membutuhkan jasa pendidikan (bargaining power of suppliers).
5. Kekuatan tawar-menawar pembeli (bargaining power of buyer).
Kekuatan ini dengan mudah bertambah karena beberapa faktor berikut.
a. Era globalisasi telah membuka batas-batas geografis negara sehingga program pendidikan sejenis maupun program pendidikan pengganti yang ditawarkan akan membanjir pasar lokal.
b. Prinsip program jasa pendidikan yang ditawarkan lembaga pendidikan international biasanya lebih baik dibandingkan dengan jasa pendidikan lokal.
c. Berlakunya undang-undang yang secara efektif melindungi konsumen (pengguna jasa pendidikan ) dari perilaku pendidikan yang melakukan kesalahan.
d. Kebutuhan penggunaan jasa pendidikan yang semakin bertambah sejalan dengan tantagan baru dalam dunia bisnis, terutama pesatnya perkembangan teknologi informasi.
Menurut Indrajit (2001) strategi sistem informasi manajemen merupakan sub-bagian dari sebuah workplan lembaga pendidikan karena peranan sistem informasi dinilai sangat kritikal dalam mendorong kelangsungan hidup sebuah lembaga pendidikan.
C. MENCIPTAKAN KEUNGGULAN BERSAING LEMBAGA PENDIDIKAN
Salah satu fasilitas yamg ditawarkan oleh teknologi informasi dalam dunia pendidikan adalah pembentukan jaringan komunikasi antarlembaga pendidikan untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas. Ada tiga jenis jaringan yang bisa dibentuk dalam jaringan komunikasi antar lembaga pendidikan yaitu intranet, internet, dan ekstranet.
1. Intranet , jaringan internal lembaga pendidikan yang menghubungkan antar kantor pusat dan kantor cabang yang terpisah secara geografis, baik lokal maupun regional.
2. Internet , jaringan komputer publik yang berpotensi sebagai penghubung lembaga pndidikan dengan para pengguna program pendidikan atau calon siswa atau mahasiswanya.
3. Ekstranet , jaringan yang dibangun sebagai alat komunikasi antarlembaga pendidikan dan lembaga pendukungnya, seperti departemen pendidikan, masyarakat, pemerintahan, dan dunia usaha.
Lembaga pendidikan yang tertarik untuk melakukan IOS memiliki alasan populer yang mendasarinya, yaitu sebagai berikut.
1. Program baru (new programme)
Tujuan antarlembaga pendidikan adalah untuk menghasilkan jasa pendidikan yang tidak mungkin dihasilkan oleh lembaga pendidikan jika berdiri sendiri (new line of operation).
2. Pelayanan baru
Disamping sarana pelayanan pendidikan yang bersifat fisik, pelayanan baru juga mungkin ditawarkan oleh lembaga pendidikan yang bekerja sama.
3. Efisiensi
Alasan mengadakan kerja sama antarlembaga pendidikan, yaitu untuk efisiensi (terlaksanannya proses yang lebih murah dan cepat).
4. Hubungan antara lembaga pendidikan dan masyarakat
Saat ini yang sedang digalakkan yaitu pendidikan yang berorientasi masyarakat untuk mendukung program manajemen berbasis sekolah/MBS (School Based Management/SBM).
5. Outsourcing (menggunakan jasa lain untuk membantu melakukan aktivitas pendidikan).
Lembaga pendidikan dalam menjalankan aktivitasnya tidak terlepas dari berbagai keterbatasannya, baik keterbatasan sumber daya manusia, modal, maupun sarana prasarana.
6. Membangun Citra Lembaga Pendidikan (image building)
Lembaga pendidikan yang sama maupun lembaga lain yang dapat menunjang kelancaran aktivitas lembaga pendidikan tersebut. Salah satunya adalah bagaimana meningkatkan citra lembaga pendidikan, terutama di era globalisasi.
7. Operasi bersama (Joint Operation)
Operasional yang dilakukan bersama-sama antarlembaga pendidikan baik antarlembaga pendidikan formal, maupun antara lembaga pendidikan formal dan nonformal, untuk meningkatkan kualitas pelayanan kepada para pengguna jasa.
8. Aliansi Strategis (strategic Alliances)
Merupakan bentuk kerja sama antara beberapa pendidikan untuk tujuan yang bersifat umum dan jangka panjang.
D. TEKNOLOGI INFORMASI SEBAGAI ASET UTAMA LEMBAGA PENDIDIKAN DALAM JANGKA PANJANG
Ada tiga kunci utama yang mendukung teknologi informsi untuk dijadikan aset lembaga pendidikan dalam jangka panjang, yaitu sebagai berikut.
1. Sumber Daya Manusia
Yang dimaksud sumber daya manusia adalah para staf penanggung jawab perencanaan dan pengembangan teknologi informasi pada sebuah lembaga pendidikan. Faktor SDM yang menjadi staf pengembangan teknologi informasi pada lembaga pendidikan harus memiliki tiga dimensi berikut.
• Keahlian teknis sumber daya manusia sangat dibutuhkan dalam dunia pendidikan, menginggat perkembangan teknologi informasi yang terjadi.
• Pengetahuan mengenai dunia pendidikan biasanya diperoleh dari hasil interaksi antar-SDM yang terlibat dalam dunia pendidikan tersebut.
• Orientasi pada pemecahan masalah.
2. Teknologi
Seluruh infrastruktur teknologi informasi, termasuk perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software) dipergunakan secra bersama-sama dalam proses operasional lembaga pendidikan karena merupakan tulang punggung terciptanya sistem yang terintegrasi, dengan biaya pemeliharaan.
3. Relasi
Yang dimaksud dala hal ini adalah hubungan teknologi informasi dengan pihak manajemen lembaga pendidikan sebagai pengambil keputusan (decision maker).
Daftar pustaka
Azhar, Kasim. 1995. Teori Pembuatan Keputusan. Jakarta: Lembaga penerbitan FE-UI.
Daihani Umar, Dadan. 2001. Komputer Pengambilan Keputusan. Jakarta: Elex media Komputindo.
Gusti Yanti, Prima. 1992. Sistem Informasi Manajemen. Jakarta: Bumi Aksara.
TENTANG:
MANFAAT TEKNOLOGI INFORMASI DALAM PENDIDIKAN
OleH:
Karina Yalischa
0901093009
Kata pengantar
Pendidikan saat ini membutuhkan dasar yang harus dibangun, yaitu menyadari posisinya sebagai pengahasil jasa pendidikan (produsen). Lembaga pedidikan harus memahami dengan baik kebutuhan masyarakat yang semakin kompleks terutrama diikuti oleh perkembangan teknologi informasi yang sangat pesat. Konsumen lembaga pendidikan yang paling kritis adalah dunia usaha.
Maka dari itu penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Pak ewardi yang telah memberikan tugas untuk pembuatam makalah ini
2. Rekan-rekan se-angkatan yang membantu,mendorong serta memberikan informasi yang sangat diperlukan dalam penyusunan makalah ini hingga dapat terselesaikan
3. Semua pihak yang telah ikut berpartisipasi serta telah memberikan semangat dalam membantu menyelesaikan makalah ini
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih banyak kesalahan dan kekurangan, maka dari itu penulis mengharapkan sumbangan pikiran, pendapat serta saran – saran yang berguna demi penyempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini dapat berguna dan bermanfaat bagi pembaca.
Terima kasih
Padang, 13 Januari 2010
Daftar isi
Kata pengantar……………………………………………………………………………
Daftar isi…………………………………………………………………………………
Bab I pendahuluan ……………………………………………………………………....
a. Latar belakang........................................................................................................
b. Permasalahan ........................................................................................................
c. Kerangka teori ......................................................................................................
Bab II ISI ..............………………………………………………………………..............
Bab III penutup………………………………………………………………………….....
A.kesimpulan………………………………………………………………………..
B.saran………………………………………………………………………………
Bab IVDaftar pustaka…………………………………………………………………...
Bab I . Pendahuluan
Era baru dalam dunia pendidikan, yaitu diperkenalkannya reformasi pendidikan yang berkaitan erat dengan sistem informasi yang dibutuhkan dalam pengembangan dunia pendidikan. Konsep ini memiliki nuansa bagaimana dunia pendidikan berusaha menggunakan perangkat komputer, yang dapat diaplikasikan sebagai sarana komunikasi untuk meningkatkan kinerja dunia pendidikan secara signifikan.
Informasi yang diolah dengan menggunakan komputer dapat digunakan oleh seorang pimpinan organisasi atau perseorangan dengan keahlian yang dimiliki sebagai sarana komunikasi dan pemecahan masalah, serta informasi yang sangat berharga dalam proses pengambilan keputusan. Informasi dapat digali melalui sumber-sumber yang tersedia, seperti sumber daya manusia, material, alat, biaya yanh dibutuhkan, serta data yang akan diolah.
Ledakan informasi sat ini menimbulkan dampak yang sangat kuat terhadap kompleksitas manajemen pada umunya, khususnya manajemen pendidikan. Pempinan sebuah lembaga pendidikan pada dasarnya adalah pengolah informasi yang dapat dipertanggungjawabkan secara moral.
b. Rumusan Masalah
1. bagaimana tentang lingkungan pendidikan ?
2. faktor apa yang memudahkan kekuatan mudah bertambah?
3. bagaimana menjalin suatu relasi?
c..KerangkaTteori
A. lingkungan pendidikan
B. teknologi informasi untuk mendorong keunggulan bersaing lembaga pendidikan
C. menciptakan keunggulan bersaing lembaga pendidikan
D. teknologi informasi sebagai aset utama lembaga pendidikan dalam jangka panjang
Bab II . ISI
A. LINGKUNGAN PENDIDIKAN
Dalam dunia pendidikan ,keberadaan sistem informasi merupakan salah satu komponen yang tidak dapat dipisahkan dari aktivitas itu sendiri. Kedua hal tersebut memiliki tingkat ketergantungan yang cukup tinggi dalam membentuk karakteristik dunia pendidikan. Hubungan kedua aspek itu dimana pendidikan sebagai penggerak dari sistem pendidikan informasi.
Sistem inforamsi terbentuk dari komponen-komponen perangkat keras (hardware), perangkat lunak (software) dan perangkat manusia (brainware). Untukmenjalankan sebuah lembaga pendidikan strategi lembaga dan strategi informasi harus saling mendukung. Sehingga menciptakan keunggulan bersaing atau (competitive advantage) lembaga pendidikan yang bersangkutan.
Beberapa hal yang perlu diamati dalam lingkungn pendidikan,
1. Sebuah lembaga pendidikan hanya dapat mengontrol domain internal, namun domain eksternal diluar kemampuan lembaga pendidikan tersebut. Persaingan yang terjadi di antara lembaga pendidikan sebenarnya melakukan pendayagunaan terhadap sumber daya yang dimiliki sehingga menghasilkan jasa pendidikan yang lebih baik, harga terjangkau, kualitas terbaik, dapat disajikan tepat waktu dari pesaing yang berada di luar jangkauan lembaga pendidikan tersebut.
2. Masyarakat sebagai pengguna jasa pendidikan sangat dipengaruhi oleh ternd yang berubah-ubah sewaktu-waktu. Perubahan terjadi secara cepat karena terbukanya arus komunikasi dan informasi global dari mancanegara. Persaingan yang terjadi cenderung menciptakan linkungan yang berubah secara cepat dan dinamis. Karena itu lembaga pendidikan dituntut untuk cepat beradaptasi dengan lingkungan luar.
3. Pada abad informasi ini secara langsung maupun tidak langsung, kemajuan teknologi informasi akan memberikan dampak yang signifikan terhadap entitas dalam mengoperasikan lembaga pendidikan.
B. TEKNOLOGI INFORMASI UNTUK MENDORONG KEUNGGULAN BERSAING LEMBAGA PENDIDIKAN
Banyak pendapat mengatakan teknologi informasi merupakan salah satu senjata persaingan. Hal itu tidak perlu diragukan karena teknologi informasi salah satu alat untuk meningkatkan efisiensi aktivitas operasional lembaga pendidikan. Tampak fenomena yang menjadi pilihan masyarakat adalah lembaga pendidikan yang telah memiliki perangkat teknologi informasi yang memadai untuk mendukung berbagai aktivitas operasional lembaga pendidikan tersebut. Hal itu disebabkan oleh penilaian masyarakat tentang kualitas pendidikan dapat dilihat dari kemampuan sebuah lembaga pendidikan dalam memberikan pelayanan jasa pendidikan diantaranya teknologi informasi.
Tidak dapat dipungkiri bahwa perkembangan teknologi informasi uang sedemikian cepat tidak saja mengubah cara orang berkomunikasi dan bekerja,namun lebih jauh lagi telah membuat alam persaingan baru. Michael Porter, 1995, dalam manjemen strategi memperkenalkan Five Forces (lima kekuatan) yang harus dicermati oleh pihak pimpinan lembaga pendidikan. Five Forces dapat dijelaskan sebagai berikut :
1. Persaingan antarlembaga pendidikan yang sudah ada (rivalry among existing institution).
2. Ancaman dari lembaga pendidikan pendatang baru (threat of new entrant).
3. Ancaman dari lembaga pendidikan yang menawarkan jasa pendidikan pengganti (threat of substitute educations service).
4. Kekuatan tawar-menawar pemasok/masyarakat yang membutuhkan jasa pendidikan (bargaining power of suppliers).
5. Kekuatan tawar-menawar pembeli (bargaining power of buyer).
Kekuatan ini dengan mudah bertambah karena beberapa faktor berikut.
a. Era globalisasi telah membuka batas-batas geografis negara sehingga program pendidikan sejenis maupun program pendidikan pengganti yang ditawarkan akan membanjir pasar lokal.
b. Prinsip program jasa pendidikan yang ditawarkan lembaga pendidikan international biasanya lebih baik dibandingkan dengan jasa pendidikan lokal.
c. Berlakunya undang-undang yang secara efektif melindungi konsumen (pengguna jasa pendidikan ) dari perilaku pendidikan yang melakukan kesalahan.
d. Kebutuhan penggunaan jasa pendidikan yang semakin bertambah sejalan dengan tantagan baru dalam dunia bisnis, terutama pesatnya perkembangan teknologi informasi.
Menurut Indrajit (2001) strategi sistem informasi manajemen merupakan sub-bagian dari sebuah workplan lembaga pendidikan karena peranan sistem informasi dinilai sangat kritikal dalam mendorong kelangsungan hidup sebuah lembaga pendidikan.
C. MENCIPTAKAN KEUNGGULAN BERSAING LEMBAGA PENDIDIKAN
Salah satu fasilitas yamg ditawarkan oleh teknologi informasi dalam dunia pendidikan adalah pembentukan jaringan komunikasi antarlembaga pendidikan untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas. Ada tiga jenis jaringan yang bisa dibentuk dalam jaringan komunikasi antar lembaga pendidikan yaitu intranet, internet, dan ekstranet.
1. Intranet , jaringan internal lembaga pendidikan yang menghubungkan antar kantor pusat dan kantor cabang yang terpisah secara geografis, baik lokal maupun regional.
2. Internet , jaringan komputer publik yang berpotensi sebagai penghubung lembaga pndidikan dengan para pengguna program pendidikan atau calon siswa atau mahasiswanya.
3. Ekstranet , jaringan yang dibangun sebagai alat komunikasi antarlembaga pendidikan dan lembaga pendukungnya, seperti departemen pendidikan, masyarakat, pemerintahan, dan dunia usaha.
Lembaga pendidikan yang tertarik untuk melakukan IOS memiliki alasan populer yang mendasarinya, yaitu sebagai berikut.
1. Program baru (new programme)
Tujuan antarlembaga pendidikan adalah untuk menghasilkan jasa pendidikan yang tidak mungkin dihasilkan oleh lembaga pendidikan jika berdiri sendiri (new line of operation).
2. Pelayanan baru
Disamping sarana pelayanan pendidikan yang bersifat fisik, pelayanan baru juga mungkin ditawarkan oleh lembaga pendidikan yang bekerja sama.
3. Efisiensi
Alasan mengadakan kerja sama antarlembaga pendidikan, yaitu untuk efisiensi (terlaksanannya proses yang lebih murah dan cepat).
4. Hubungan antara lembaga pendidikan dan masyarakat
Saat ini yang sedang digalakkan yaitu pendidikan yang berorientasi masyarakat untuk mendukung program manajemen berbasis sekolah/MBS (School Based Management/SBM).
5. Outsourcing (menggunakan jasa lain untuk membantu melakukan aktivitas pendidikan).
Lembaga pendidikan dalam menjalankan aktivitasnya tidak terlepas dari berbagai keterbatasannya, baik keterbatasan sumber daya manusia, modal, maupun sarana prasarana.
6. Membangun Citra Lembaga Pendidikan (image building)
Lembaga pendidikan yang sama maupun lembaga lain yang dapat menunjang kelancaran aktivitas lembaga pendidikan tersebut. Salah satunya adalah bagaimana meningkatkan citra lembaga pendidikan, terutama di era globalisasi.
7. Operasi bersama (Joint Operation)
Operasional yang dilakukan bersama-sama antarlembaga pendidikan baik antarlembaga pendidikan formal, maupun antara lembaga pendidikan formal dan nonformal, untuk meningkatkan kualitas pelayanan kepada para pengguna jasa.
8. Aliansi Strategis (strategic Alliances)
Merupakan bentuk kerja sama antara beberapa pendidikan untuk tujuan yang bersifat umum dan jangka panjang.
D. TEKNOLOGI INFORMASI SEBAGAI ASET UTAMA LEMBAGA PENDIDIKAN DALAM JANGKA PANJANG
Ada tiga kunci utama yang mendukung teknologi informsi untuk dijadikan aset lembaga pendidikan dalam jangka panjang, yaitu sebagai berikut.
1. Sumber Daya Manusia
Yang dimaksud sumber daya manusia adalah para staf penanggung jawab perencanaan dan pengembangan teknologi informasi pada sebuah lembaga pendidikan. Faktor SDM yang menjadi staf pengembangan teknologi informasi pada lembaga pendidikan harus memiliki tiga dimensi berikut.
• Keahlian teknis sumber daya manusia sangat dibutuhkan dalam dunia pendidikan, menginggat perkembangan teknologi informasi yang terjadi.
• Pengetahuan mengenai dunia pendidikan biasanya diperoleh dari hasil interaksi antar-SDM yang terlibat dalam dunia pendidikan tersebut.
• Orientasi pada pemecahan masalah.
2. Teknologi
Seluruh infrastruktur teknologi informasi, termasuk perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software) dipergunakan secra bersama-sama dalam proses operasional lembaga pendidikan karena merupakan tulang punggung terciptanya sistem yang terintegrasi, dengan biaya pemeliharaan.
3. Relasi
Yang dimaksud dala hal ini adalah hubungan teknologi informasi dengan pihak manajemen lembaga pendidikan sebagai pengambil keputusan (decision maker).
Daftar pustaka
Azhar, Kasim. 1995. Teori Pembuatan Keputusan. Jakarta: Lembaga penerbitan FE-UI.
Daihani Umar, Dadan. 2001. Komputer Pengambilan Keputusan. Jakarta: Elex media Komputindo.
Gusti Yanti, Prima. 1992. Sistem Informasi Manajemen. Jakarta: Bumi Aksara.
Langganan:
Postingan (Atom)