Senin, 25 Januari 2010

dampak sosial TI

• Proses & Komunikasi
– 1955, IBM 650 - 1st University machine
– 1960, IBM 1620 - 1st College machine [programer awal]
– 1964, 1st e-mail & personal computing [time sharing]
– 1975, jaringan komputer di kantor & jaringan
– 1980-an, ARPANet, NSFNet, BITNET
– 1990-an, INTERNET - WWW [era ubiquitous computing]
• Fungsi Komputer [sekarang], sebagai
– Pencacah bilangan & General purpose system
– Utility & tool
– Komunikator
– Search Engine
• Sejauh mana pengaruh TI ?
– Pemakai mulai berpaling dari elit professionally responsible ke
komunitas dengan berbagai kepentingan yang makin luas
– Very high level applications memungkinkan kemudahan bagi tiap
orang [trained, untrained, untrainable, the don’t-wannabetrained]
dapat membuat sebuah program.
• Tingkatan dampak ?
– Penggantian aktifitas langsung dengan sedikit perubahan pada
produktifitas
– Peningkatan berbagai aktifitas dengan perbaikan kecepatan dan
efisiensi
– Perluasan ke berbagai aktifitas yang dahulu belum bisa dilakukan
• Membagi ala DIJITAL ?
– High / low, on / off, true / false, biner
– Kaya dan miskin
– Sekolah favorit dan sekolah pinggiran
– Tua dan muda
– Laki-laki dan perempuan
– Orangtua dan anak
– Kota dan kampung
– Atasan dan bawahan
– Dosen dan non-dosen
• Membagi ala DIJITAL ?
– High / low, on / off, true / false, biner
– Kaya dan miskin
– Sekolah favorit dan sekolah pinggiran
– Tua dan muda
– Laki-laki dan perempuan
– Orangtua dan anak
– Kota dan kampung
– Atasan dan bawahan
– Dosen dan non-dosen
• Kehidupan manusia bertambah baik / buruk?
• Manusia sangat tergantung pada komputer ?
• Akibat kemajuan teknologi [selain TI], manusia
sangat tergantung pada:
– Mobil ?
– Minyak bumi ?
– Listrik ?
– Telefon ?
– TV ?
– Pesawat ?
Kini & Masa Depan
• Kehidupan
– Alat rumah-tangga: microwave, …..
– Alat hiburan: radio, TV, ….
– Alat komunikasi: telepon, …
– Mobil [pribadi]
– …………..
• Pendidikan
– Pelajaran + praktik TI tingkat PT/SMU/SMP/SD
– e-learning, online course, e-education
– Freeware, shareware, opensource
• Bisnis & Industri
– e-commerce
– e-banking
– expert system [AI]
– CAD/CAM/CAX ………
– Robotic
• Instansi/organisasi
– Komputerisasi / otomasi kantor
– Tingkat kepegawaian
– Teleworking
– Efisiensi sumberdaya

• Sains & Teknologi (R & D)
– Lingkungan PT
– Lingkungan industri
– High Tech [Nano- /bio- /material- tech], bioinformatik
• Masalah
– Community change [indirect interactions]
– Cultural & National Sovereignty
– Workplace & economic impacts [organization & skills]
– Information impacts [equity of access, pricing,
regulation, consumer rights, privacy, e-freedoms]
– Legality & security [computer crime]

• Negatif ?
– Pengangguran, akibat otomatisasi
– Kriminal
• virus
• pembobolan
• pembajakan SW
• pencurian perangkat
– Privacy
• cracking / hacking ?
• pencurian informasi
• duplikasi & manipulasi informasi

Sabtu, 16 Januari 2010

makalah

TUGAS MAKALAH







TENTANG:
MANFAAT TEKNOLOGI INFORMASI DALAM PENDIDIKAN
















OleH:
Karina Yalischa
0901093009








Kata pengantar


Pendidikan saat ini membutuhkan dasar yang harus dibangun, yaitu menyadari posisinya sebagai pengahasil jasa pendidikan (produsen). Lembaga pedidikan harus memahami dengan baik kebutuhan masyarakat yang semakin kompleks terutrama diikuti oleh perkembangan teknologi informasi yang sangat pesat. Konsumen lembaga pendidikan yang paling kritis adalah dunia usaha.
Maka dari itu penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Pak ewardi yang telah memberikan tugas untuk pembuatam makalah ini
2. Rekan-rekan se-angkatan yang membantu,mendorong serta memberikan informasi yang sangat diperlukan dalam penyusunan makalah ini hingga dapat terselesaikan
3. Semua pihak yang telah ikut berpartisipasi serta telah memberikan semangat dalam membantu menyelesaikan makalah ini
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih banyak kesalahan dan kekurangan, maka dari itu penulis mengharapkan sumbangan pikiran, pendapat serta saran – saran yang berguna demi penyempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini dapat berguna dan bermanfaat bagi pembaca.
Terima kasih



Padang, 13 Januari 2010
















Daftar isi



Kata pengantar……………………………………………………………………………
Daftar isi…………………………………………………………………………………
Bab I pendahuluan ……………………………………………………………………....
a. Latar belakang........................................................................................................
b. Permasalahan ........................................................................................................
c. Kerangka teori ......................................................................................................
Bab II ISI ..............………………………………………………………………..............
Bab III penutup………………………………………………………………………….....
A.kesimpulan………………………………………………………………………..
B.saran………………………………………………………………………………
Bab IVDaftar pustaka…………………………………………………………………...

























Bab I . Pendahuluan

Era baru dalam dunia pendidikan, yaitu diperkenalkannya reformasi pendidikan yang berkaitan erat dengan sistem informasi yang dibutuhkan dalam pengembangan dunia pendidikan. Konsep ini memiliki nuansa bagaimana dunia pendidikan berusaha menggunakan perangkat komputer, yang dapat diaplikasikan sebagai sarana komunikasi untuk meningkatkan kinerja dunia pendidikan secara signifikan.
Informasi yang diolah dengan menggunakan komputer dapat digunakan oleh seorang pimpinan organisasi atau perseorangan dengan keahlian yang dimiliki sebagai sarana komunikasi dan pemecahan masalah, serta informasi yang sangat berharga dalam proses pengambilan keputusan. Informasi dapat digali melalui sumber-sumber yang tersedia, seperti sumber daya manusia, material, alat, biaya yanh dibutuhkan, serta data yang akan diolah.
Ledakan informasi sat ini menimbulkan dampak yang sangat kuat terhadap kompleksitas manajemen pada umunya, khususnya manajemen pendidikan. Pempinan sebuah lembaga pendidikan pada dasarnya adalah pengolah informasi yang dapat dipertanggungjawabkan secara moral.


b. Rumusan Masalah
1. bagaimana tentang lingkungan pendidikan ?
2. faktor apa yang memudahkan kekuatan mudah bertambah?
3. bagaimana menjalin suatu relasi?


c..KerangkaTteori
A. lingkungan pendidikan
B. teknologi informasi untuk mendorong keunggulan bersaing lembaga pendidikan
C. menciptakan keunggulan bersaing lembaga pendidikan
D. teknologi informasi sebagai aset utama lembaga pendidikan dalam jangka panjang





Bab II . ISI
A. LINGKUNGAN PENDIDIKAN
Dalam dunia pendidikan ,keberadaan sistem informasi merupakan salah satu komponen yang tidak dapat dipisahkan dari aktivitas itu sendiri. Kedua hal tersebut memiliki tingkat ketergantungan yang cukup tinggi dalam membentuk karakteristik dunia pendidikan. Hubungan kedua aspek itu dimana pendidikan sebagai penggerak dari sistem pendidikan informasi.

Sistem inforamsi terbentuk dari komponen-komponen perangkat keras (hardware), perangkat lunak (software) dan perangkat manusia (brainware). Untukmenjalankan sebuah lembaga pendidikan strategi lembaga dan strategi informasi harus saling mendukung. Sehingga menciptakan keunggulan bersaing atau (competitive advantage) lembaga pendidikan yang bersangkutan.
Beberapa hal yang perlu diamati dalam lingkungn pendidikan,
1. Sebuah lembaga pendidikan hanya dapat mengontrol domain internal, namun domain eksternal diluar kemampuan lembaga pendidikan tersebut. Persaingan yang terjadi di antara lembaga pendidikan sebenarnya melakukan pendayagunaan terhadap sumber daya yang dimiliki sehingga menghasilkan jasa pendidikan yang lebih baik, harga terjangkau, kualitas terbaik, dapat disajikan tepat waktu dari pesaing yang berada di luar jangkauan lembaga pendidikan tersebut.
2. Masyarakat sebagai pengguna jasa pendidikan sangat dipengaruhi oleh ternd yang berubah-ubah sewaktu-waktu. Perubahan terjadi secara cepat karena terbukanya arus komunikasi dan informasi global dari mancanegara. Persaingan yang terjadi cenderung menciptakan linkungan yang berubah secara cepat dan dinamis. Karena itu lembaga pendidikan dituntut untuk cepat beradaptasi dengan lingkungan luar.
3. Pada abad informasi ini secara langsung maupun tidak langsung, kemajuan teknologi informasi akan memberikan dampak yang signifikan terhadap entitas dalam mengoperasikan lembaga pendidikan.

B. TEKNOLOGI INFORMASI UNTUK MENDORONG KEUNGGULAN BERSAING LEMBAGA PENDIDIKAN
Banyak pendapat mengatakan teknologi informasi merupakan salah satu senjata persaingan. Hal itu tidak perlu diragukan karena teknologi informasi salah satu alat untuk meningkatkan efisiensi aktivitas operasional lembaga pendidikan. Tampak fenomena yang menjadi pilihan masyarakat adalah lembaga pendidikan yang telah memiliki perangkat teknologi informasi yang memadai untuk mendukung berbagai aktivitas operasional lembaga pendidikan tersebut. Hal itu disebabkan oleh penilaian masyarakat tentang kualitas pendidikan dapat dilihat dari kemampuan sebuah lembaga pendidikan dalam memberikan pelayanan jasa pendidikan diantaranya teknologi informasi.
Tidak dapat dipungkiri bahwa perkembangan teknologi informasi uang sedemikian cepat tidak saja mengubah cara orang berkomunikasi dan bekerja,namun lebih jauh lagi telah membuat alam persaingan baru. Michael Porter, 1995, dalam manjemen strategi memperkenalkan Five Forces (lima kekuatan) yang harus dicermati oleh pihak pimpinan lembaga pendidikan. Five Forces dapat dijelaskan sebagai berikut :
1. Persaingan antarlembaga pendidikan yang sudah ada (rivalry among existing institution).
2. Ancaman dari lembaga pendidikan pendatang baru (threat of new entrant).
3. Ancaman dari lembaga pendidikan yang menawarkan jasa pendidikan pengganti (threat of substitute educations service).
4. Kekuatan tawar-menawar pemasok/masyarakat yang membutuhkan jasa pendidikan (bargaining power of suppliers).
5. Kekuatan tawar-menawar pembeli (bargaining power of buyer).
Kekuatan ini dengan mudah bertambah karena beberapa faktor berikut.
a. Era globalisasi telah membuka batas-batas geografis negara sehingga program pendidikan sejenis maupun program pendidikan pengganti yang ditawarkan akan membanjir pasar lokal.
b. Prinsip program jasa pendidikan yang ditawarkan lembaga pendidikan international biasanya lebih baik dibandingkan dengan jasa pendidikan lokal.
c. Berlakunya undang-undang yang secara efektif melindungi konsumen (pengguna jasa pendidikan ) dari perilaku pendidikan yang melakukan kesalahan.
d. Kebutuhan penggunaan jasa pendidikan yang semakin bertambah sejalan dengan tantagan baru dalam dunia bisnis, terutama pesatnya perkembangan teknologi informasi.
Menurut Indrajit (2001) strategi sistem informasi manajemen merupakan sub-bagian dari sebuah workplan lembaga pendidikan karena peranan sistem informasi dinilai sangat kritikal dalam mendorong kelangsungan hidup sebuah lembaga pendidikan.
C. MENCIPTAKAN KEUNGGULAN BERSAING LEMBAGA PENDIDIKAN
Salah satu fasilitas yamg ditawarkan oleh teknologi informasi dalam dunia pendidikan adalah pembentukan jaringan komunikasi antarlembaga pendidikan untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas. Ada tiga jenis jaringan yang bisa dibentuk dalam jaringan komunikasi antar lembaga pendidikan yaitu intranet, internet, dan ekstranet.
1. Intranet , jaringan internal lembaga pendidikan yang menghubungkan antar kantor pusat dan kantor cabang yang terpisah secara geografis, baik lokal maupun regional.
2. Internet , jaringan komputer publik yang berpotensi sebagai penghubung lembaga pndidikan dengan para pengguna program pendidikan atau calon siswa atau mahasiswanya.
3. Ekstranet , jaringan yang dibangun sebagai alat komunikasi antarlembaga pendidikan dan lembaga pendukungnya, seperti departemen pendidikan, masyarakat, pemerintahan, dan dunia usaha.
Lembaga pendidikan yang tertarik untuk melakukan IOS memiliki alasan populer yang mendasarinya, yaitu sebagai berikut.
1. Program baru (new programme)
Tujuan antarlembaga pendidikan adalah untuk menghasilkan jasa pendidikan yang tidak mungkin dihasilkan oleh lembaga pendidikan jika berdiri sendiri (new line of operation).
2. Pelayanan baru
Disamping sarana pelayanan pendidikan yang bersifat fisik, pelayanan baru juga mungkin ditawarkan oleh lembaga pendidikan yang bekerja sama.
3. Efisiensi
Alasan mengadakan kerja sama antarlembaga pendidikan, yaitu untuk efisiensi (terlaksanannya proses yang lebih murah dan cepat).
4. Hubungan antara lembaga pendidikan dan masyarakat
Saat ini yang sedang digalakkan yaitu pendidikan yang berorientasi masyarakat untuk mendukung program manajemen berbasis sekolah/MBS (School Based Management/SBM).
5. Outsourcing (menggunakan jasa lain untuk membantu melakukan aktivitas pendidikan).
Lembaga pendidikan dalam menjalankan aktivitasnya tidak terlepas dari berbagai keterbatasannya, baik keterbatasan sumber daya manusia, modal, maupun sarana prasarana.
6. Membangun Citra Lembaga Pendidikan (image building)
Lembaga pendidikan yang sama maupun lembaga lain yang dapat menunjang kelancaran aktivitas lembaga pendidikan tersebut. Salah satunya adalah bagaimana meningkatkan citra lembaga pendidikan, terutama di era globalisasi.
7. Operasi bersama (Joint Operation)
Operasional yang dilakukan bersama-sama antarlembaga pendidikan baik antarlembaga pendidikan formal, maupun antara lembaga pendidikan formal dan nonformal, untuk meningkatkan kualitas pelayanan kepada para pengguna jasa.
8. Aliansi Strategis (strategic Alliances)
Merupakan bentuk kerja sama antara beberapa pendidikan untuk tujuan yang bersifat umum dan jangka panjang.

D. TEKNOLOGI INFORMASI SEBAGAI ASET UTAMA LEMBAGA PENDIDIKAN DALAM JANGKA PANJANG

Ada tiga kunci utama yang mendukung teknologi informsi untuk dijadikan aset lembaga pendidikan dalam jangka panjang, yaitu sebagai berikut.
1. Sumber Daya Manusia
Yang dimaksud sumber daya manusia adalah para staf penanggung jawab perencanaan dan pengembangan teknologi informasi pada sebuah lembaga pendidikan. Faktor SDM yang menjadi staf pengembangan teknologi informasi pada lembaga pendidikan harus memiliki tiga dimensi berikut.
• Keahlian teknis sumber daya manusia sangat dibutuhkan dalam dunia pendidikan, menginggat perkembangan teknologi informasi yang terjadi.
• Pengetahuan mengenai dunia pendidikan biasanya diperoleh dari hasil interaksi antar-SDM yang terlibat dalam dunia pendidikan tersebut.
• Orientasi pada pemecahan masalah.

2. Teknologi
Seluruh infrastruktur teknologi informasi, termasuk perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software) dipergunakan secra bersama-sama dalam proses operasional lembaga pendidikan karena merupakan tulang punggung terciptanya sistem yang terintegrasi, dengan biaya pemeliharaan.

3. Relasi
Yang dimaksud dala hal ini adalah hubungan teknologi informasi dengan pihak manajemen lembaga pendidikan sebagai pengambil keputusan (decision maker).










Daftar pustaka

Azhar, Kasim. 1995. Teori Pembuatan Keputusan. Jakarta: Lembaga penerbitan FE-UI.
Daihani Umar, Dadan. 2001. Komputer Pengambilan Keputusan. Jakarta: Elex media Komputindo.
Gusti Yanti, Prima. 1992. Sistem Informasi Manajemen. Jakarta: Bumi Aksara.